Cara Menjaga Kebersihan Organ Intim Ketika Menstruasi
Thursday, August 9, 2012
0
comments
Cara Menjaga Kebersihan Organ Intim Ketika Menstruasi - Keputihan bisa timbul akibat penanganan organ kewanitaan yang kurang baik, khususnya ketika Anda sedang menstruasi.
Dr. dr. Junita Indarti, SPOG , spesialis kebidanan dan penyakit kandungan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo , memaparkan bahwa akibat dari lalai menjaga kebersihan organ intim khususnya ketika siklus menstruasi adalah tumbuhnya mikroorganisme yang tidak diharapkan. Kelalaian ini juga bisa menimbulkan bau, infeksi, juga keputihan yang tidak wajar. “Darah itu, kan, media kuman yang baik, mengingat selama menstruasi darah akan menempel di permukaan vulva, maka kita harus terus menjaga kebersihannya agar kelembapan vagina tetap terjaga,” ujar Junita.
Pada dasarnya, vagina dalam keadaan normal pun memang tetap memiliki bakteri. Namun ada bakteri yang baik, ada juga bakteri yang dapat menjadi patogen. Junita menuturkan, di samping bakteri baik seperti lactobacillus , spora Candida adalah bakteri yang dikenal sebagai penyebab keputihan. “Jika kelembapan vagina berada di atas ambang normal, spora Candida ini dapat menjadi patogen sehingga ada kemungkinan membuat infeksi yang menyebabkan keputihan. Akibatnya sangat mengganggu karena vagina jadi berbau dan gatal,” papar Junita.
Rangkaian membersihkan organ kewanitaan ini dilakukan agar tidak ada bakteri yang berasal dari tangan hinggap ke vagina. Selain itu, penting juga untuk membersihkan daerah kewanitaan menggunakan sabun dengan Ph yang sesuai, yaitu sekitar 4,5. Tindakan ini bertujuan untuk menjaga keasaman vagina agar tetap pada kondisi yang diperlukan. Namun, dosen Universitas Indonesia ini juga menambahkan, bahwa penggunaan pewangi untuk vagina sebenarnya tidak terlampau perlu karena zat kimia di dalamnya rentan membuat alergi.
Memastikan vagina dalam keadaan kering sebelum kita mengenakan celana dalam agar kelembapannya terjaga juga tak kalah penting. “Ini sangat penting. Bukan sekadar membersihkan dengan mengusap tisu, tapi celah di antara dua labia harus ikut diusap lembut dari arah depan ke belakang,” tambah Junita. Lain halnya jika Anda sedang mengalami keputihan. Selain melakukan perawatan tadi, Anda pun wajib mengganti celana dalam secara rutin agar tetap kering dan nyaman.
Dengan demikian, kriteria pembalut yang baik akan berbeda setiap orangnya. Baik dilihat dari ukuran panjang maupun ketebalan, semua tergantung pada setiap individu. Begitu juga dengan pembalut herbal yang disebut-sebut lebih sehat dan aman. “Pembalut herbal, sebenarnya sama saja. Pasalnya, kandungan herbal atau antibakteri yang terkandung dalam pembalut, kan, hanya bekerja di permukaan vagina. Ia tidak sampai masuk ke liang vagina sehingga tidak bisa mengobati ke dalam,” tegas Junita.
Ia lantas menambahkan bahwa kandungan antibakteri atau antioksidan pada pembalut pun sebenarnya tidak terlampau perlu. “Intinya, sih, membuat nyaman. Apakah daya serapnya baik dan ukurannya pas? Itu saja cukup. Karena ada juga, kan, pembalut yang penyerapannya tidak maksimal.”
Meski demikian, kunci menjaga kebersihan dan kesehatan vagina selama masa menstruasi, tegas Junita, adalah dengan rutin mengganti pembalut. “Jadi tidak perlu memilih pembalut yang seperti apa, yang penting rutin menggantinya,” tambahnya. Waktu terbaik untuk segera mengganti pembalut adalah ketika Anda sudah merasa lembap dan tidak nyaman. “Intinya jika pembalut dirasa sudah penuh, lembap, dan membuat tidak nyaman, berarti harus diganti. Umumnya setiap empat hingga enam jam sekali,” tutur Junita.
Jadi, jangan menunda penggantian pembalut sebab perempuan menghasilkan bahan sekresi yang bersifat basa ketika menstruasi. Jika darah haid didiamkan menempel terlalu lama, pembalut dapat menjadi tempat berkembangnya jamur. Anda tak ingin, kan, organ reproduksi menjadi gatal dan berbau karena malas mengganti pembalut?
Karena penggunaannya dimasukan langsung ke liang vagina, maka selain memastikan ukuran yang dipilih sesuai, tangan juga harus benar-benar bersih sebelum menggunakan tampon. “Agar tetap bersih dan mencegah timbulnya bakteri, lebih baik ganti setiap tiga jam sekali dan tidak digunakan ketika tidur. Karena waktu tidur itu lama dan ketika itu bakteri bisa tumbuh,” pungkas Junita.
Penggunaan tampon di Indonesia memang tidak begitu populer. Pasalnya, penggunaan tampon yang dimasukkan ke liang vagina pun memiliki risiko tersendiri. “Misalnya pada perempuan yang belum menikah, pasti ada ketakutan menggunakannya karena bisa jadi menembus atau melukai selaput dara. Apalagi jika menggunakan tampon berukuran besar. Seperti pembalut, tampon pun tersedia dalam berbagai ukuran,” papar Junita.
Sebenarnya, perlukah menggunakan panty liners ini? “Pada dasarnya, vagina dapat membersihkan daerah kewanitaannya sendiri, jadi itu tidak perlu. Memang itu dapat menyerap lendir, tapi sebaiknya tidak digunakan rutin karena justru tidak sehat jika terus menggunakannya,” papar Junita. Pasalnya, meskipun tujuan menggunakan panty liners untuk menjaga permukaan vagina agar tetap kering, pada kenyataannya penggunaan panty liners justru membuat permukaan vagina tidak memiliki ruang untuk bernapas sehingga membuat lembap.
“Ketika memang sedang keputihan tak apa menggunakan, tapi sesekali saja. Sesuaikan dengan tujuannya juga. Artinya, lihat kebutuhannya. Jangan digunakan secara rutin,” pungkas Junita.
Demikianlah informasi seputar wanita dan kesehatan yang berjudul "Menjaga Kebersihan Organ Intim Ketika Menstruasi" dari DR Berita yang semoga bermanfaat buat kita semua.
Menjaga Kebersihan Organ Intim Ketika Menstruasi |
Selama menjalani siklus menstruasi, organ intim perempuan berada dalam kondisi yang lebih lembap dari biasanya. Itulah mengapa setiap perempuan harus lebih memperhatikan kondisi organ intim selama menstruasi.
Dr. dr. Junita Indarti, SPOG , spesialis kebidanan dan penyakit kandungan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo , memaparkan bahwa akibat dari lalai menjaga kebersihan organ intim khususnya ketika siklus menstruasi adalah tumbuhnya mikroorganisme yang tidak diharapkan. Kelalaian ini juga bisa menimbulkan bau, infeksi, juga keputihan yang tidak wajar. “Darah itu, kan, media kuman yang baik, mengingat selama menstruasi darah akan menempel di permukaan vulva, maka kita harus terus menjaga kebersihannya agar kelembapan vagina tetap terjaga,” ujar Junita.
Pada dasarnya, vagina dalam keadaan normal pun memang tetap memiliki bakteri. Namun ada bakteri yang baik, ada juga bakteri yang dapat menjadi patogen. Junita menuturkan, di samping bakteri baik seperti lactobacillus , spora Candida adalah bakteri yang dikenal sebagai penyebab keputihan. “Jika kelembapan vagina berada di atas ambang normal, spora Candida ini dapat menjadi patogen sehingga ada kemungkinan membuat infeksi yang menyebabkan keputihan. Akibatnya sangat mengganggu karena vagina jadi berbau dan gatal,” papar Junita.
Cara Menjaga Kebersihan Organ Intim Ketika Menstruasi
Derikut ini adalah beberapa hal yang perlu kita perhatikan guna menjaga kebersihan organ intim ketika menstruasi.- Tangan Harus Bersih
Rangkaian membersihkan organ kewanitaan ini dilakukan agar tidak ada bakteri yang berasal dari tangan hinggap ke vagina. Selain itu, penting juga untuk membersihkan daerah kewanitaan menggunakan sabun dengan Ph yang sesuai, yaitu sekitar 4,5. Tindakan ini bertujuan untuk menjaga keasaman vagina agar tetap pada kondisi yang diperlukan. Namun, dosen Universitas Indonesia ini juga menambahkan, bahwa penggunaan pewangi untuk vagina sebenarnya tidak terlampau perlu karena zat kimia di dalamnya rentan membuat alergi.
Memastikan vagina dalam keadaan kering sebelum kita mengenakan celana dalam agar kelembapannya terjaga juga tak kalah penting. “Ini sangat penting. Bukan sekadar membersihkan dengan mengusap tisu, tapi celah di antara dua labia harus ikut diusap lembut dari arah depan ke belakang,” tambah Junita. Lain halnya jika Anda sedang mengalami keputihan. Selain melakukan perawatan tadi, Anda pun wajib mengganti celana dalam secara rutin agar tetap kering dan nyaman.
- Pilah-Pilih Pembalut
Dengan demikian, kriteria pembalut yang baik akan berbeda setiap orangnya. Baik dilihat dari ukuran panjang maupun ketebalan, semua tergantung pada setiap individu. Begitu juga dengan pembalut herbal yang disebut-sebut lebih sehat dan aman. “Pembalut herbal, sebenarnya sama saja. Pasalnya, kandungan herbal atau antibakteri yang terkandung dalam pembalut, kan, hanya bekerja di permukaan vagina. Ia tidak sampai masuk ke liang vagina sehingga tidak bisa mengobati ke dalam,” tegas Junita.
Ia lantas menambahkan bahwa kandungan antibakteri atau antioksidan pada pembalut pun sebenarnya tidak terlampau perlu. “Intinya, sih, membuat nyaman. Apakah daya serapnya baik dan ukurannya pas? Itu saja cukup. Karena ada juga, kan, pembalut yang penyerapannya tidak maksimal.”
- Rutin Ganti Pembalut
Meski demikian, kunci menjaga kebersihan dan kesehatan vagina selama masa menstruasi, tegas Junita, adalah dengan rutin mengganti pembalut. “Jadi tidak perlu memilih pembalut yang seperti apa, yang penting rutin menggantinya,” tambahnya. Waktu terbaik untuk segera mengganti pembalut adalah ketika Anda sudah merasa lembap dan tidak nyaman. “Intinya jika pembalut dirasa sudah penuh, lembap, dan membuat tidak nyaman, berarti harus diganti. Umumnya setiap empat hingga enam jam sekali,” tutur Junita.
Jadi, jangan menunda penggantian pembalut sebab perempuan menghasilkan bahan sekresi yang bersifat basa ketika menstruasi. Jika darah haid didiamkan menempel terlalu lama, pembalut dapat menjadi tempat berkembangnya jamur. Anda tak ingin, kan, organ reproduksi menjadi gatal dan berbau karena malas mengganti pembalut?
- Mengenal Tampon
Karena penggunaannya dimasukan langsung ke liang vagina, maka selain memastikan ukuran yang dipilih sesuai, tangan juga harus benar-benar bersih sebelum menggunakan tampon. “Agar tetap bersih dan mencegah timbulnya bakteri, lebih baik ganti setiap tiga jam sekali dan tidak digunakan ketika tidur. Karena waktu tidur itu lama dan ketika itu bakteri bisa tumbuh,” pungkas Junita.
Penggunaan tampon di Indonesia memang tidak begitu populer. Pasalnya, penggunaan tampon yang dimasukkan ke liang vagina pun memiliki risiko tersendiri. “Misalnya pada perempuan yang belum menikah, pasti ada ketakutan menggunakannya karena bisa jadi menembus atau melukai selaput dara. Apalagi jika menggunakan tampon berukuran besar. Seperti pembalut, tampon pun tersedia dalam berbagai ukuran,” papar Junita.
- Perlu Panty Liners?
Sebenarnya, perlukah menggunakan panty liners ini? “Pada dasarnya, vagina dapat membersihkan daerah kewanitaannya sendiri, jadi itu tidak perlu. Memang itu dapat menyerap lendir, tapi sebaiknya tidak digunakan rutin karena justru tidak sehat jika terus menggunakannya,” papar Junita. Pasalnya, meskipun tujuan menggunakan panty liners untuk menjaga permukaan vagina agar tetap kering, pada kenyataannya penggunaan panty liners justru membuat permukaan vagina tidak memiliki ruang untuk bernapas sehingga membuat lembap.
“Ketika memang sedang keputihan tak apa menggunakan, tapi sesekali saja. Sesuaikan dengan tujuannya juga. Artinya, lihat kebutuhannya. Jangan digunakan secara rutin,” pungkas Junita.
Demikianlah informasi seputar wanita dan kesehatan yang berjudul "Menjaga Kebersihan Organ Intim Ketika Menstruasi" dari DR Berita yang semoga bermanfaat buat kita semua.